Februari 2018.
Sampai di hari pendaftaran ulang kerja pun aku masih tidak tahu apakah keputusanku ini sudah tepat atau tidak. Jujur aku sangat ragu, tapi juga penasaran. Baca lebih lanjut
Februari 2018.
Sampai di hari pendaftaran ulang kerja pun aku masih tidak tahu apakah keputusanku ini sudah tepat atau tidak. Jujur aku sangat ragu, tapi juga penasaran. Baca lebih lanjut
Halo, aku Ika,
Dirimu dari masa depan
Apa kabar hari ini?
Menyenangkan atau melelahkan,
Terimakasih telah bersabar sampai hari ini
Terimakasih telah membuat aku ada di masa depan
Wahai diriku,
Aku ingin menyampaikan kabar gembira padamu
Karena kau telah berhasil melawan musuh terberatmu,
dirimu sendiri
Untuk sunyi dan keterasingan yang kau pertahankan demi imanmu
Untuk waktu bersama keluarga yang selalu kau usahakan
Untuk jalan mudah yang kau tukar dengan jalan terjal mendaki
Untuk setiap keringat yang kau cucurkan tanpa keluh
Untuk setiap kehangatan yang kau bagi dengan yang lainnya
Perjuangmu tak sia-sia
Harapanmu akan segera datang padamu
Bersabarlah, bertahanlah
Tak usah kau risaukan masa depan
Aku disini akan berjuang sebagaimana engkau berjuang hari ini
Semoga jalan yang aku dan kau tempuh hari ini,
diridhoi Allah yang Maha Kuasa
Terimakasih telah memilih aku menjadi masa depanmu
***
Saat duduk sendiri sambil merenung, memutar memori lama, sering kali kita terbersit penyesalan di masa lalu?
“Coba kalau saya memilih A, hidup saya mungkin lebih mudah!”
Berandai-andai.
Berandai-andai sesuatu yang tak pasti. Berandai-andai tentang masa lalu adalah sesuatu yang mubazir.
Cerita masa lalu tak masalah. Ia adalah suatu bagian dari proses pembelajaran. Yang menjadi masalah adalah ketika cerita tersebut menjadi keluh.
Saya tak menyalahkan tentang mengeluh. Tapi sering kali mengeluh itu membuat ruang hati untuk bersyukur itu tertutup. Gelap.
Sejak hari itu, dimana saya menyadari ruang hati menjadi gelap karena ruang keluh yang tanpa saya sadari semakin penuh, saya tutup ruang itu rapat-rapat. Digembok dengan baja.
Membuka pintu ruang syukur, tidaklah mudah. Berat. Tapi percayalah berat itu hanya sementara. Perlahan gelap itu akan tergantikan. Ruang hatimu akan terang, dipenuhi oleh cahaya yang semakin banyak. Hidupmu menjadi mudah karena banyak cahaya yang menuntunmu.
Percayalah, bersabarlah.
Mungkin kamu sering mengucapkan kata terima kasih, kepada orang yang menolongmu, yang mengantarmu, yang membantumu.
Tapi tidak jarang pula lupa mendoakan dirimu yang baik-baik, lupa berterimakasih ke dirimu yang lalu, lupa berbaik sangka kepada dirimu di masa depan. Sempatkanlah untuk berterimakasih pada dirumu karena dia yang mengajarimu apa itu berjuang, bersabar, dan bersyukur mendapat harapanmu yang tak disangka-sangka.
Saya sempat menjalani hidup dengan tidak semangat. Hari demi hari berlalu, menjalani rutinitas tanpa antusis. Dari curhat ke teman yang lulusan psikologi dan baca story dari salah seorang influencer di instagram, yang saya alami ini namanya quarter life crisis. Baca lebih lanjut
Masih menyambung dengan topik minggu lalu tentang museum, kali ini saya mau mencoba menuangkan mimpi saya tentang pengembangan museum di Riau. Baca lebih lanjut
Sudah lama tidak menulis tentang suatu hal pribadi. Izinkan saya kali ini menumpahkan keluh kesah disini. Baca lebih lanjut
Sebagai anak kosan, saya mulai ‘berteman’ dengan smartphone. Hidup sendirian di kamar 3×3, ga ada orangtua ataupun sanak saudara yang bisa diajak ngobrol. Hp lah satu-satunya nya teman yang praktis. Baca lebih lanjut
Ada yang lebih mudah memahami ketika disampaikan secara lisan. Ada pula yang penyampaiannya lebih mudah dipahami lewat tulisan. Ada pula orang yang tidak mudah memahami lewat apapun disampaikan. Bukan, bukan pesannya yang tidak baik atau terlalu sulit. Bukannya juga medianya yang salah. Misskomuninasi bisa saja terjadi karena hal sepele, frekuensinya yang tidak tepat atau pesannya yang ternyata tidak terkirim karena kehabisan pulsa. #maksalucu
Menurut yang saya kutip dari sini, proses komunikasi adalah proses penyampaian gagasan/pikiran oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Agar komunikasi berjalan dengan lancar maka Wilbur Schramm dalam karyanya “communication research in the United States” menyatakan bahwa: “Komunikasi akan berhasil apabila pesan yang disampaikan oleh komunikator cocok dengan kerangka acuan (frame of reference), yakni paduan pengalaman dan pengertian (collection experience and meanings) yang pernah diperoleh oleh komunikan”. Menurut Schramm, bidang pengalaman (field of experience) merupakan faktor yang penting dalam komunikasi. Jika pengalaman komunikator sama dengan bidang pengalaman komunikan, maka komunikasi akan berlangsung lancar. Baca lebih lanjut
Mungkin sebagian ada yang sama bingungnya dengan saya ketika berada di penghujung kuliah. Ingin kuliah, tapi mau lanjut kuliah juga. Kuliah S2 tapi mikirnya bagusan ada pengalaman kerja dulu 1 atau 2 tahun ga sih? Baiknya gimana? Jawabannya terserah kalian. Kalian yang lebih tau mana yang terbaik. Tiap orang pertimbangannya beda-beda. Pilihan ga terbatas, mau lanjut S2 sambil kerja juga bisa. Ga kerja dan ga lanjut S2 juga ada sisi positifnya pilihan tersebut.
Menurut kbbi, keinginan (kehendak) yang selalu ada di dalam pikiran; bercita-cita adalah berkeinginan sungguh-sungguh; mencita-citakan adalah menginginkan dengan sungguh-sungguh. Saat usia 20 tahun saya memutuskan untuk tidak mempunyai cita-cita mengenai kerjaan/profesi/karir. Dimana semua mahasiswa tingkat akhir sudah merencanakan nanti akan kerja apa, kerja dimana, kerja di bidang apa, ingin posisi/karir seperti apa, gaji seberapa besar, kerja yang benar-benar aplikasiin ilmu kuliah atau engga, malahan saya semakin abu-abu. Pikiran saya kerja ya kerja, nothing special. Kerja ya buat dapetin penghasilan, kerja ya sebuah tanggung jawab yang ada kompensasinya. Baca lebih lanjut
Suatu perusahaan/organisasi itu ibarat sebuah pohon. Posisi dan peran tiap jabatan dapat dilihat dari bagian pohon tersebut.
Karyawan biasa bagaikan akar pohon. Akar menopang dan mencari sumber air dan nutrisi untuk pertumbuhan pohon. Dia bergerak semakin dalam dan menjalar kemana-mana untuk mencari makanan pohon. Namun akar sesuai kodratnya akan selalu tertanam dalam tanah dan tidak dapat dengan mudah melihat kondisi sekitarnya. Yang dia tau hanyalah kondisi di bawah. Baca lebih lanjut
Saya menyesali semua yang telah saya pilih dan saya lakukan sebelumnya. Itu yang akan saya katakan apabila saya tidak memahami makna bersyukur. Tidak mengenal dengan yang namanya takdir.
Seringkali manusia dihadapkan dengan pilihan yang terbatas, lingkungan yang terbatas, sumberdaya yang terbatas, yang dia sendiri sebenarnya tidak ingin di situasi tersebut. Andaikan semua tanpa batas, dimanakah tantangannya? Andaikan semua tanpa batas, mungkinkah anda bisa bermimpi?
Seringkali melihat orang lain dapat membuat menjadi lupa dengan diri sendiri. Yang dilihat kesuksesan kemewahan dan kenikmatan yang dimiliki mereka. Akibatnya yang ada dimiliki sekarang menjadi tak bernilai, menjadi terlupakan. Yang ada menyakiti pikiran dan hati sendiri. Baca lebih lanjut